Rabu, 30 Oktober 2019

Hubungan antara Konflik dengan Terjadinya Integrasi Sosial

Wawan Setiawan Tirta
Konflik merupakan bagian dari proses sosial yang wajar dan tidak harus dihindari. Itu karena, konflik terjadi bisa berfungsi sebagai faktor positif atau pendukung bagi tumbuh kembangnya modal kedamaian sosial. Konflik nyatanya juga bersifat konstruktif (membangun) terhadap keutuhan kelompok dan integrasi sosial masyarakat dalam skala yang lebih luas.
 Konflik merupakan bagian dari proses sosial yang wajar dan tidak harus dihindari Hubungan antara Konflik dengan Terjadinya Integrasi Sosial
Manusia memiliki keinginan untuk bergaul. Dalam pergaulannya, terjadi suatu hubungan yang saling mempengaruhi sehingga akan menimbulkan suatu perasaan yang saling membutuhkan. Untuk mengenal upaya manusia yang merupakan bagian dari masyakatnya, terdapat beberapa perilaku yang berhubungan dengan tindakan dan interaksi sosial sebagai jalan untuk mencapai tujuan manusia sebagai makhluk sosial sebagai jalan untuk mencapat tujuan manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu, dalam menjaga segala tindakan dan interaksi sosial, juga terdapat nilai dan norma sosial sebagai standar penilaian umum yang dapat membentuk keteraturan hubungan antar manusia menuju terciptanya integrasi sosial yang mantap.

Pada dasarnya masyarakat berada dalam keadaan integrasi dalam norma-norma dan nilai-nilai. Integrasi normatif dianggap perlu, sebab;
  • Terwujudnya keserasian norma, berhubungan dengan berbagai tingkah laku manusia dalam situasi yang berlainan.
  • Terwujud tingkat kepatuhan yang tinggi antara norma-norma dan tingkah laku warga masyarakat yang sebenarnya. Oleh sebab itu, kesepakatan perlu dan konsensus nilai-nilai merupakan asas integrasi sosial dalam suatu masyarakat.
Masyarakat merupakan sistem yang terdiri atas komponen-komponennya, sebagai suatu sistem, masyarakat mempunyai fungsi integrasi untuk mencapai keadaan serasi, atau hubungan yang serasi di antara bagian-bagian dari suatu sistem sosial. Hal tersebut mencakup identitas masyarakat, keanggotaan seseorang dalam masyarakat, dan susunan normatif dari bagian-bagian itu.

Sebagai contoh, ada masyarakat petani, pedagang, pegawai pemerintah, pejabat, polisi, hakim, dll. Semua itu merupakan identitas manusia dalam kehidupan masyarakat yang memiliki fungsi antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap anggota masyarakat itu akan berjalan sesuai dengan aturan-aturan dalam bidang kehidupannya yang dianut sebagai nilai-nilai bersama.

Asasi integrasi sosial tidak hanya dilandaskan karena adanya saling kebergantungan dalam kebutuhan ekonomi, juga dapat muncul dari pengaruh adanya konflik terlebih dahulu. Konflik yang dimaksud tentunya adalah yang menumbuhkan perasaan atau solidaritas ke dalam.

Agar di dalam masyarakat integrasi dapat berjalan dengan baik, perlu diperhatikan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, seperti tujuan yang hendak ingin dicapai masyarakat, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi. Dengan kata lain, faktor-faktor  yang memengaruhi proses integrasi sosial adalah;
  • Tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-norma sosial.
  • Norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah.
  • Ada tujuan bersama yang ingin dicapai.
  • Anggota masyarakat saling bergantung dalam mengisi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok.
Demikianlah ulasan mengenai “Hubungan antara Konflik dengan Terjadinya Integrasi Sosial”, yang pada kesempatan ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga bermanfaat bagi yang membaca...
*Rajinlah belajar!
*Semoga anda sukses dan terwujud impian baik anda!